1.faktor apakah yang menyebabkan banyaknya kasus busung lapar dan gizi buruk di indonesia
Busung Lapar
Busung lapar atau honger oedema disebabkan cara bersama atau salah satu dari simtoma marasmus dan kwashiorkor adalah sebuah fenomena penyakit di Indonesia bisa diakibatkan karena kekurangan proteinkronis pada anak-anak yang sering disebabkan beberapa hal, antara lain anak tidak cukup mendapat makanan bergizi, anak tidak mendapat asuhan gizi yang memadai dan anak mungkin menderita infeksi penyakit.
Istilah kwashiorkor sendiri berasal dari bahasa salah satu suku di Afrika yang berarti "kekurangan kasih sayang ibu". Tanda yang khas adalah adanya edema
(bengkak) pada seluruh tubuh sehingga tampak gemuk, wajah anak membulat
dan sembab (moon face) terutama pada bagian wajah, bengkak terutama
pada punggung kaki dan bila ditekan akan meninggalkan bekas seperti
lubang, otot mengecil dan menyebabkan lengan atas kurus sehingga ukuran
LIngkar Lengan Atas LILA-nya kurang dari 14 cm, timbulnya ruam berwarna
merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan
terkelupas, tidak bernafsu makan atau kurang, rambutnya menipis berwarna
merah seperti rambut jagung dan mudah dicabut tanpa menimbulkan rasa
sakit, sering disertai infeksi, anemia dan diare, anak menjadi rewel dan
apatis perut yang membesar juga sering ditemukan akibat dari timbunan
cairan pada rongga perut salah salah gejala kemungkinan menderita
"busung lapar".[1]
Penyebab langsung tersebut bisa dikarenakan adanya bencana alam, daya beli masyarakat, tingkat pendidikan, kondisi lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Cara mendeteksi penderita busung lapar pada anak yaitu dengan
cara menimbang berat badan secara teratur bila perbandingan berat badan
dengan umurnya dibawah 60% (standar WHO-NCHS) maka anak tersebut dapat
dikatakan terindikasi busung lapar atau dengan cara mengukur tinggi
badan dan LIngkar Lengan Atas (LILA) bila tidak sesuai dengan standar
anak yang normal kurang dari 14 cm (standar WHO-NCHS) waspadai akan
terjadi busung lapar.
Dampak runtutan dari adanya busung lapar berakibatkan pada
penurunan tingkat kecerdasan anak, rabun senja serta rentan terhadap
penyakit terutama penyakit infeksi. Menurut ketentuan WHO bila angka
telah mencapai 30 % dinyatakan tinggi dan perlu tindakan lebih lanjut.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang bergizi pada anak berupa sayur mayur, buah-buahan, makanan yang mengandung karbohidrat (seperti nasi, kentang, jagung), makanan yang mengandung protein (telur, ikan ,daging) dll, kemudian dianjurkan pemberian air susu ibu (ASI) bagi anak berusia dari 0 bulan sampai dengan 24 bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar